MasisirPPMIWIHDAH

Surat Terbuka untuk Wihdah; SPA Perlu Ditinjau Ulang Secara Menyeluruh

Ilustrasi Surat (Gambar: hukumonline.com)

Oleh: Rahmah Rasyidah (twitter:
@ersyiealhamidy)

Penulis Merupakan Ketua WIHDAH PPMI
periode 2016-2017

Tidak sedikit yang beranggapan keberadaan Wihdah-PPMI Mesir
sebagai wadah penyalur aspirasi dan perjuangan kepentingan mahasiswi Indonesia
di Mesir saat ini mulai dipertanyakan fungsinya. Pesta demokrasi pemilihan
ketua Wihdah selalu memiliki dinamika dari tahun ke tahun. Menariknya, warna
dinamika pemilu tahun ini agaknya sedikit menyala sehingga menarik banyak
perhatian.

 

Jika ingin dikaji sumbernya banyak; ‘Berita Acara’ yang
dikeluarkan DPA. Disusul ‘Pernyataan Terbuka DPA’ yang menggambarkan kronologi
dan pertimbangan keputusan versi mereka. ‘Surat gugatan’ dari paslon satu (yang
tidak disebar luaskan) dan juga rilis ‘Kronologi Perjalanan Penuntutan
Keadilan’ dan video konferensi pers dari paslon dua (yang merasa dicurangi).
Dan masih banyak lagi komentar partisipan dari berbagai latar.

 

Memang perlu kecermatan untuk menumbuhkan objektifitas dalam
menilai persoalan ini. Tapi mudah menentukan titik masalahnya, gagal paham dan
merasa paling benar. Duduk perkara pada akhirnya semakin melebar. Perang status
yang sayangnya juga dilakukan oleh sebagian pemangku jabatan mengikis
kepercayaan pada para pemimpin yang harusnya dapat mendamaikan dan memberi
solusi.

 

Saya tdk mengatakan paslon satu benar atau membenarkan paslon
dua. Terlebih mendewakan keputusan DPA meski katanya tdk bisa diganggu gugat.
Namun kondisi pemilu Wihdah kali ini sungguh mencemaskan, keberlanjutan hanya
akan memperlihatkan semua pihak semakin tenggelam dalam kenaifan.

 

Dalam kondisi ini, dalih DPA “Modul Pelaksanaan Pemilu WIHDAH
PPMI Bab VIII Ayat 2 yang berbunyi: Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib
PEMILU diserahkan sepenuhnya kepada kebijakan DPA WIHDAH PPMI” akan terasa
otoriter jika tidak diberlakukan di ruang sidang istimewa.

 

Maka bila diijinkan untuk berpendapat, rasanya SPA WIHDAH
kali ini perlu ditinjau ulang secara menyeluruh. Gelar Sidang Istimewa,
selesaikan secara terbuka. Mari pelajari bersama apa dan bagaimana itu WIHDAH
PPMI, juga AD/ART dan landasan organisasi. Kunci setiap sisi dari kesalahan dan
suarakan dengan jujur serta adil pada setiap kebenaran.

 

Bila DPA blm dapat memberikan solusi penyelesaian masalah utk
semua pihak, hadirkan orang orang yg mampu memediasi jalannya sidang sehingga
tercapai keputusan yang haq. Sebab bila Pemilu ini diteruskan, maka
wibawa Wihdah dan ketua terpilih sudah pasti akan lenyap dari pandangan.

 

Banyak pemimpin berbuat salah, namun sedikit yang mau
mengakuinya. Sebuah pengakuan tidak menjadikan seseorang lantas kehilangan
kebaikan diri, justru ia sedang diuji untuk bertanggujawab atau lari. Semoga
Allah memaafkan dan menjadikan kita saling memaafkan. Tak terkecuali diri ini
yang masih lekat dengan salah serta khilaf pada lisan, laku bahkan hati.

Penulis

Artikel Terkait