Breaking News
Loading...

Senin, 07 November 2022

Adakan Pertama Kali Sosialisasi di Mesir, BAZNAS RI Siap Luncurkan Kuota Besar untuk Masisir


Sosialisasi BAZNAS RI (Gambar: dok. Wawasan)

 

Wawasan, Kairo "Karena lulusan Mesir itu umumnya adalah lulusan yang wasathiyah, tawasuth, tasamuh. Makanya, saudara-saudari semua ini bukan hanya dinanti di Indonesia saja, tapi Syekh al-Azhar bahkan Menteri Awqaf sendiri juga menyampaikan bangga terhadap mahasiswa-mahasiswa Indonesia," ungkap Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., selaku Ketua BAZNAS RI.

 

Pada sesi Sosialisasi Beasiswa Cendekia BAZNAS ini, Farid Septian selaku Kepala Divisi Pendidikan dan Dakwah BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Republik Indonesia menuturkan bahwa pendapatan per bulan BAZNAS Pusat yang mencapai angka 557 Miliar, akan disalurkan kepada pelajar kawasan Timur Tengah sebanyak 300 beasiswa.

 

Adapun rincian kuota beasiswa tersebut adalah 100 untuk mahasiswa baru yang dinyatakan lulus di Universitas Al-Azhar berdasarkan keputusan Kemenag RI, kemudian 100 untuk mahasiswa tingkat on going di al-Azhar, dan 100 untuk kuota negara Timur Tengah lainnya.

 

Hal tersebut juga dipertegas oleh Farid terkait visi BAZNAS RI  dalam mengembangkan sumber daya manusia bangsa melalui pemberian beasiswa kepada pelajar-pelajar yang membutuhkan.

 

"Kita mendakwahkan ke teman-teman, bahwa di Islam itu ada instrumen yang namanya Islamic Social Finance (zakat) bisa mewarnai dunia. Jadi, kami ingin menjadi contoh bagi dunia bahwa ada di syariat Islam yang itu kemudian berdampak positif kepada pengembangan sumber daya manusia bangsa," tutur Farid.

 

Selain agenda sosialisasi, BAZNAS juga melaksanakan Pembinaan kepada mahasiswa penerima Beasiswa Cendekia BAZNAS (BCB) bagi angkatan 1 dan 2 yang menjadi langka awal dalam membentuk kader-kader yang mampu mengajarkan Islam secara kaffah.

 

Hal ini juga menjadi harapan besar bagi KH. Noor Achmad agar pelajar yang mendapatkan beasiswa ini, khususnya di Mesir mampu kembali ke tanah air dengan membawa pemikiran Islam yang wasathiyah, tasamuh, dan tawasuth.

 

Berangkat dari harapan Ketua BAZNAS RI, Imam Haramain selaku penerima beasiswa BCB 2019 sekaligus Ketua Panitia pada kegiatan ini menjelaskan bahwa pembinaan ini memang sudah diadakan sejak pertama kali program beasiswa ini diberikan, yaitu tahun 2019 yang dibina langsung oleh Ust. Agung Saputro.

 

"Setiap minggu itu kami ada kajian dari tingkat awal sampai tingkat akhir. Jadi, kita sudah punya kurikulum sendiri. Contoh di tahun pertama ada pembekalan di ilmu Mantiq, Nahwu, dan Sharaf. Ini agar ilmu alatnya teman-teman kuat dan bisa belajar sendiri setelah melakukan pembinaan di BCB itu," tegasnya.

 

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Markaz Syaikh Zayed, Nashr City, Kairo pada hari Ahad (6/11) ini turut dihadiri oleh Mantan Rektor Universitas Al-Azhar, Syaikh Ibrahim Hudhud, Dr. Muchlis Muhammad Hanafi, Prof. Bambang Suryadi, Presiden PPMI Mesir, Gubernur Kekeluargaan, dan beberapa tamu undangan lainnya.


Reporter: Ryan Saputra 

Editor: Fakhrur Riza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar