Breaking News
Loading...

Sabtu, 01 Oktober 2022

Juarai lomba Hifzil Qur’an Tingkat Internasional, Muhammad Fakhrurrozi: Lomba Dijadikan Sarana Nostalgia

 

Juara lomba Hifzil Qur'an (Gambar: dok. Wawasan)


 Wawasan, Kairo— Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) sekali lagi mendapat kabar gembira, saat seorang pemuda asal Kolaka, Sulawesi Tenggara, Muhammad Fakhrurrozi Zamzami yang ditunjuk oleh Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir sebagai perwakilan mahasiswa Indonesia pada ajang lomba hifzil qur’an (hafalan Alquran) meraih juara satu di acara International Islamic Exhibition in Cairo.

 

Salah satu hal menarik dari pernyataan Fakhrurrozi ialah ketika ia mengatakan bahwa lomba tersebut dijadikannya sebagai sarana untuk bernostalgia.

 

“Biasa kalau mau tampil itu, kayak ada perasaan senang tersendiri begitu, serasa kayak pulang begitu, kayak suasana MTQ yang biasa saya rasakan di Kolaka atau di Indonesia. Jadi, itu biasa kalau ada event seperti ini, saya selalu semangat untuk berpartisipasi,” ujar Fakhrurrozi pada saat menjalani sesi wawancara bersama kru Wawasan, Jumat (30/9).

 

Pria yang kerap disapa Oci tersebut beranggapan bahwa dirinya tidak pernah berharap untuk mendapatkan juara pada ajang lomba tersebut. Di samping karena mepetnya waktu persiapan, pernyataannya ini juga dipicu oleh sistem penilaian yang terdapat pada lomba tersebut, yang mana ia menganggap bahwa sistem penilaian yang ia lihat, merupakan sesuatu yang baru.

 

Dari pernyataan Oci, kendala yang ia alami ketika lomba berlangsung ialah ketika ia dihadapkan pada tes uji mufradat (kosa kata), karena hal ini memang merupakan hal yang tidak pernah ia alami sebelumnya pada beberapa pengalaman lombanya.

 

Acara yang diadakan selama dua hari tersebut (29-30 September) merupakan program dari Thailand Student Association (TSA). Acara ini merupakan acara tahunan, di mana beberapa negara pada benua Asia diundang untuk memperkenalkan adat istiadat yang ada pada daerah mereka masing-masing. Bukan hanya itu, TSA juga mengadakan beberapa cabang lomba, yaitu hifzil qur’an, tanya jawab pasal agama, dan khitabah (ceramah).

 

Acara yang diadakan di Hay Sadis, Nadi Syabab tersebut tidak hanya membuka pameran, tapi juga membuka bazar makanan Thailand dan beberapa negara yang terdapat pada benua Asia.

 

Menurut salah satu narasumber kami yang berasal dari Thailand bernama Arif, bahwa tujuan dari diadakannya acara tersebut, ialah untuk menyambung tali silaturahmi antar negara. Karena itulah lomba yang mana pada tahun-tahun sebelumnya cuma diperuntukkan bagi pelajar Thailand. Kini, diubah haluannya ke lomba lintas negara.

 

Dulu-dulu ada jam’iyah (red– perkumpulan) kami buat setiap tahun, tapi dia ada musabaqoh dalam negara sahaja, tapi tahun ini kita nak bagi dia lebih besar. Boleh hubungkan silaturahim, boleh kenal mengenal bersama,” kata Arif dengan dialek Melayunya yang khas.


Reporter: Abdul Halim

Editor: Ryan Saputra

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar