Breaking News
Loading...

Sabtu, 15 Oktober 2022

Hadiri Peringatan Maulid Nabi IADI, Syekh Mahmud Majdi: Hanya Satu Makhluk yang Tidak Bahagia dengan Kelahirannya

Peringatan Maulid Nabi IADI (Gambar: dok. Wawasan)

     

Wawasan, Kairo— "Semua makhluk bergembira atas kelahiran Nabi. Kecuali, iblis.” ucap Syekh Mahmud Majdi, yang disambut dengan riuh oleh para hadirin pada Peringatan Maulid Nabi Ikatan Alumni Darud Dakwah Al-Irsyad Kabinet Mabbarakka yang diadakan di Sekretariat IADI, Darb Al Onsya, El Darb El Ahmar, Kairo. Jum'at (14/10).

 

 

Seusai sholat maghrib, suasana pada Sekretariat IADI saat itu cukup meriah dengan para hadirin melantukan shalawat  yang diiringi oleh tabuhan rebana. Pada pukul 18.40, acara dimulai dengan khidmat dengan basmalah, lalu dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Almamater IADI, Azhar Syauqy RM Saeed.

 

 

“Kita merayakan maulid bukan karena takut dikatakan sebagai aliran lain, kita merayakannya karena kecintaan pada Nabi.” tutur beliau dengan mantap.




Wawancara bersama Ketua IADI (Gambar: dok. Wawasan)

Selain didirikan atas rasa cinta, menurut Azhar acara ini juga menjadi wadah silaturahmi antar anggota IADI, sekaligus nostalgia dengan perayaan maulid ala kampung halaman, seperti pembacaan Barzanji dan telur warna-warni yang merupakan akulturasi masyarakat Bugis dan kebudayaan Islam.

 

 

Sehabis sambutan, acara diteruskan dengan pemberian nasehat tentang Maulid Nabi oleh Syekh Mahmud Majdi. Pada  kedatangan keduanya di IADI ini, ia memaparkan tentang siroh yang merupakan cerita Nabi, sariroh yang merupakan akhlak Nabi, dan sir, yaitu perihal yang hanya diketahui oleh Allah dan Nabi saja. Beliau juga mengingatkan tentang bagaimana seharusnya kita sebagai muslim berbahagia atas peringatan kelahiran Nabi ini.

 

 

“Tidakkah kita berbahagia atas kelahiran Nabi yang telah begitu lelah demi umatnya? Tidakkah kita berbahagia atas kelahiran Nabi, yang telah menangis karena rindu pada umatnya? Tidakkah kita berbahagia atas beliau, yang rindu untuk bertemu dengan umatnya?” tanya beliau, menggugah para hadirin.

 

 

Acara dilanjutkan dengan pembacaan syair oleh Marsuki. Dalam syair yang ia buat sendiri, Ketua Panitia Peringatan Maulid IADI itu menyatakan pujian dan kecintaan atas akhlak Nabi. Acara ditutup dengan doa bersama, lalu dilanjut dengan beramah-tamah.

 

 

Usut-diusut, menurut Azhar, sebenarnya perayaan maulid ini tidak ada dalam agenda IADI. Namun karena antusiasme, rindu serta dorongan dari para anggota, maka diadakanlah acara ini. Ia berharap semoga dengan adanya acara ini, kecintaan pada Nabi semakin bertambah, lebih banyak ber-shalawat, dan para hadirin bisa mendapat berkah darinya.


 

Reporter: Nahwa Haya

Editor: Ichsan Semma

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar