Breaking News
Loading...

Sabtu, 13 Agustus 2022

Diminta Tanggapi Isu Keputrian, Ketiga Calon Punggawa Tawarkan Program Khusus

 

Ketiga Calon Punggawa KKS (Gambar: dok, wawasan)


Wawasan, Kairo­­­­- Perhelatan Debat Kandidat Calon Punggawa KKS 2022-2023 tahun ini menghadirkan berbagai macam dinamika pertanyaan yang muncul dari peserta forum. Salah satunya terkait dengan problematika anggoti (istilah untuk warga perempuan kks) oleh Riska Fadhila selaku Ketua Keputrian, ketiga calon punggawa diminta untuk menghadirkan problem tentang dinamika keputrian Kerukunan Keluarga Sulawesi(KKS) dan memberi solusi terkait.

  

Dalam acara yang diadakan pada Jumat (12/8) itu, ketiga calon tersebut memberikan pokok masalah, sudut pandang, serta solusi yang akan jadi tumpuan masa kepemimpinan mereka nantinya.


“Menurut hasil observasi kami bahwa masalah di keputrian itu adalah tugas bersama yaitu masalah kaderisasi,” ucap Fiqrul Khalis Ukkas, Lc selaku calon punggawa (capung) nomor urut satu.


Dalam sesi ini, Fiqrul yang tahun lalu menjabat sebagai Ketua Satu mengungkapkan kalau masalah dasar anggoti adalah kebingungan dalam membuat program. Oleh karenanya Fiqrul mengusung beberapa program sekaligus sebagai solusi dari kebingungan tersebut salah satunya kajian fiqih wanita.


Solusi lain yang disampaikan ialah membuatkan program khusus yang mampu mengembangkan kaderisasi anggoti kedepannya. Yaitu sistem mabiit (nginap satu hari di baruga). ini ditujukan mampu membangun persaudaraan serta kaderisasi antar sesama anggoti. Diakhir statement, Fiqrul mengatakan kalau baruga pada dasarnya juga milik anggoti.

           

Berbeda dengan paparan capung sebelumnya, Muhammad Luthfan Ilham selaku capung nomor urut dua mengemukakan opini yang berbeda. Masalah utama anggoti adalah kurang merangkul dan rata-rata menutup diri dikarenakan beberapa faktor seperi mental, ekonomi, dan sebagainya. Oleh karena itu, Luthfan mengusung sebuah program bertajuk Ruas Rasa.


“Kita mau kelilingi rumahnya anggota dan anggoti secara menyeluruh. Jadi kita bukan tentang blusukan tapi dari hati ke hati,” Ungkap Luthfan yang merupakan mantan Ketua Menko Tiga Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir.


Luthfan pun menjelaskan bahwa Ruas Rasa ini hadir selain sebagai wadah bercerita juga sebagai ajang merangkul antar sesama warga KKS secara umum. Ia juga memproyeksikan anggoti untuk ikut terjun langsung dalam berbagai kegiatan KKS dengan mendatangkan program bertajuk Euforia of KKS. yang tidak hanya melibatkan Badan Otonom (BO) dan Dewan Pengurus, tapi juga anggoti secara khusus.


Adapun Icuk Sugiarto sebagai capung nomor 3 memiliki pandangan tersendiri. Icuk mengangkat satu kasus seorang anggoti yang sudah berkeluarga dan ingin mengikuti talaqqi di masjid Al-Azhar tapi terhambat karena tempatnya yang cukup jauh. Dalam hal ini, Icuk ingin merangkul anggoti dalam bingkai kegiatan Ganjil dan Genap. kegiatan indoor dan outdoor.


Dalam kegiatan  ini, Icuk membuat kajian bersama dengan masyayikh yang nantinya menjadi wadah bagi anggoti yang terkendala tempat yang jauh. Icuk yang merupakan juara satu Akademi Masisir Beraksi (ADM), menjelaskan bahwa salah satu program yang disebutkan tadi dapat mempermudah akses belajar anggoti, sebagai faktor pendorong keakraban dengan masyayikh. Juga memperkuat sosialisasi antara sesama anggoti ditinjau dari pengelolaan kegiatan yang terstruktur.

Reporter: Jundi

Editor: Fakhrur Riza

Tidak ada komentar:

Posting Komentar