Breaking News
Loading...

Sabtu, 07 Mei 2022

Antusiasme Peserta Surut, Menko I Sempat Niat Berhentikan Nadwah Azhariyyah

Nadwah Azhariyyah (Gambar: dok. Wawasan)


Wawasan, Kairo—Menteri Koordinator (Menko) I Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Budi Afriyandi mengaku sedih melihat menurunnya antusiasme peserta Nadwah Azharaiyyah di pertengahan rangkaian acara bertajuk pengenalan Al-Azhar itu. Di mana ia sendiri bahkan sempat menawarkan pemberhentian rangkaian acara pada peserta di majelis hari keenam karena minimnya orang yang datang.

 

“Mungkin pertama faktor puasa juga, yang kedua mungkin teman-teman berpikiran mungkin hanya beberapa majelis saja, yang ketiga juga ketika pertengahan Ramadan itu panasnya lagi naik-naiknya, dan mungkin faktor tempatnya jauh juga,” jawabnya saat diwawancarai oleh kru Wawasan pada Kamis (5/5) terkait surutnya antusiasme peserta di pertengahan kegiatan tersebut.


Budi pun mengaku bahwa ia dan pihak panitia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menunjang antusiasme peserta dalam acara tersebut, terutama dalam aspek publikasi.

 

“Pesertanya sampai grupnya lebih, ada empat grup itu kalau dijumlahkan satu grup ada 250 orang, 250 kali 4 aja udah 1.000. itu 1.000 anak baru sekarang itu sudah hampir setengah, terus juga dari segi publikasinya kita juga punya grup khusus keilmuan Masisir (red—Mahasiswa Indonesia di Mesir), jadi mungkin kembali ke faktor eksternal yang tak terduga itu tadi,” ungkapnya. 

 

Nadwah Azhariyyah (Gambar: dok. Wawasan)

Ia juga menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari diadakannya Nadwah Azhariyyah ini adalah memberikan pondasi bagi Masisir dalam hal ulum as-syar’iyyah. Ia pun  menegaskan bahwa acara ini ditujukan tidak hanya untuk mahasiswa baru saja, tapi kepada Masisir secara keseluruhan.

 

Rangkaian acara Nadwah Azhariyyah sendiri terdiri dari 9 hari dihitung dari grand opening-nya yang diadakan pada Sabtu (9/4) dan diisi oleh delapan majelis keilmuan yang berlokasi di Bayt Muhammadi Muqattam. Di mana di dalamnya membahas pengenalan tentang ilmu ushul fiqh, tasawuf, nahwu, sharf, musthalah al-hadits, lughah arabiyyah lighairi naatiqin, tafsir, ulum Alquran, manhaj Al-Azhar, syarah al-hadits, aqidah, musthalah al-mazhab.

 

Kegiatan ini juga menghadirkan syekh-syekh kibar, beberapa di antaranya adalah Syekh Muhammad Muhanna, Syekh Ali Shaleh, Syekh Rifa’at Fauzi, Syekh Ibrahim Hud-hud, Syekh Mahmud Usman, serta Syekh Aiman Hijaz. (Ichsan Semma)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar