Muhammad Fachrurozi Zamzami (Gambar: dok. Wawasan) |
Wawasan, Kairo—"Saya berpesan kepada teman-teman yang mempunyai keinginan untuk menghafal Alquran, tidak perlu memikirkan kuantitas. Karena menghafal itu bukan tentang banyaknya, tidak harus lancar, yang penting itu tiap hari bagaimana kita berusaha untuk membersamai Alquran,” ungkap Muhammad Fachrurrozi Zamzami pada saat wawancara bersama Kru Wawasan di Sekretariat IKAKAS Mesir, Sabtu (26/3).
Ia menjelaskan, untuk
lancar atau tidaknya, itu cuman anugerah dari Allah SWT. Kalau misalnya lancar
atau tidak yang penting telah berusaha dan tidak melepaskan Alquran. Menurutnya, dengan itu insyaallah
seseorang akan mendapatkan sesuai dengan yang dijanjikan
oleh Allah SWT.
Seorang santri jebolan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Hudzaifiyyah Kolaka, Sulawesi Tenggara ini, kembali menjuarai cabang lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) kategori 15 juz yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni dan Keluarga As'adiyah (IKAKAS) Mesir dalam memperingati Haul Anregurutta Puang Aji Sade' yang ke-69 tahun.
Menurut penuturannya, lomba ini bukan pertama kali ia ikuti. Ia sudah
pernah mengikuti lomba MHQ sejak tahun 2015 hingga sekarang, baik tingkat
nasional maupun internasional. Salah satunya adalah pada event “The Annual
Prince Sultan bin Abdul Aziz Competition on The Memorization of Quran and
Sunnah for ASEAN and Pacific Countries” yang diselenggarakan di Jakarta, 19-22
Maret 2018.
Juara 1 dan 2 MHQ IKAKAS Mesir (Gambar: dok. Wawasan)
Fachrurrozi yang sering disapa dengan Oci ini merupakan delegasi dari almamater IKAKAS Mesir.Bukan hanya Oci, pada kategori 10 juz juga berhasil dijuarai oleh Ahmad Ichsan, delegasi dari almamater Alumni Darud Da'wah wal Irsyad (IADI) Mesir. Pemuda kelahiran Sidrap, Sulawesi Selatan ini mengaku sangat bersyukur atas doa dan dukungan dari orang tua, guru-guru, dan keluarga yang telah menjadi support system baginya untuk menghafal Alquran.
Sebagai dewan juri, Muhammad Mi'raj Baharuddin mengaku sangat bangga kepada semua peserta yang ikut berpartisipasi dalam lomba kali ini, khususnya kepada putra-putri KKS yang selalu ikut berpartisipasi dalam setiap lomba MHQ.
"Tapi, setiap perlombaan saya selalu memberikan catatan khusus sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya kepada warga-warga KKS, termasuk juara satu ini. Tentu sehebat apapun seorang pemain pasti membutuhkan seorang pelatih. Maka dari itu, saya sebagai dewan juri pada event kali ini tetap memberikan catatan khusus, baik dari kualitas hafalannya maupun kuantitas keikutsertaannya," ungkapnya.
Selain itu, Mi'raj juga berharap agar lomba MHQ seperti ini tidak dilupakan ketika suatu organisasi melakukan acara besar, khususnya bagi mahasiswa Al-Azhar. Karena prioritas kita adalah di bidang agama dan agama tidak akan terlepas dari dua hal, yaitu Alquran dan sunnah. Melalui lomba seperti ini, akan menjadi wadah peningkatan mutu dan kualitas bagi mahasiswa Al-Azhar dalam bidang Alquran. (Ryan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar