Seminar Dai Profesional (Gambar: dok. Wawasan) |
Wawasan, Kairo—“Kami melihat di kalangan Mahasiswa
Indonesia di Mesir (Masisir) bahwa jarang sekali dilakukan seminar seperti ini,
padahal merupakan hal yang urgen/penting apalagi sebagai seorang mahasiswa
Al-Azhar, mau tidak mau pada akhirnya harus terjun menyampaikan apa yang kita
dapatkan di sini,” ungkap Muh. Arsyil Afif Nur saat wawancara bersama Kru
Wawasan di Baruga Sulawesi, Senin (21/3).
Selain itu, ia sebagai Ketua Pelaksana Seminar Dai Profesional juga menuturkan bahwa kegiatan
ini merupakan pertama kali dalam sejarah Kerukunan Keluarga Sulawesi dan akan
berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Terkait jumlah peserta, terdapat 53 orang yang
ikut bergabung. Baginya, angka seperti itu sudah sangat cukup walaupun target
peserta yang diundang dalam acara yang diinisiatori Departemen Pengembangan Intelektual KKS ini tidak sebatas lima puluhan orang saja.
“Untuk goals dan harapan ke depannya setelah
kegiatan ini adalah kami sangat berharap ada kader-kader atau bibit-bibit baru
yang akan menjadi model dai/daiyah
profesional ke depannya,” harapnya.
Pada hari pertama, Dr. KH. Syahrir Nuhun, Lc,
M. Th.I sebagai pemateri juga sedikit memaparkan terkait tajuk yang diangkat
pada seminar kali ini, yaitu “Seminar Dai Profesional” bahwasanya profesional
yang dimaksudkan di sini adalah bagaimana menjadi seorang dai yang memiliki
kecakapan dalam menyampaikan ceramah.
“Kalau kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), kata ‘profesional’ itu merupakan lawan kata dari amatir. Perbedaan
antara kedua kata ini adalah profesional itu digaji dalam pekerjaannya. Tapi
saya yakin ini bukan yang dimaksudkan oleh panitia. Maksudnya di sini adalah
bagaimana mencetak dai yang memiliki kecakapan dalam berceramah, bukan untuk mendapat bayaran,” ungkap aktivis dai asal Sulawesi Selatan
itu.
Ia juga menyampaikan bahwa ketika ingin
menyampaikan khotbah di hari Jumat, ia selalu melaksanakan puasa di hari Kamis
dengan harapan supaya esoknya bisa diberikan kelancaran oleh Allah SWT dalam
penyampaiannya. (Ryan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar