Breaking News
Loading...

Minggu, 26 September 2021

Pagelaran Budaya Indonesia, Tari Papua Tampil Perdana di Mesir

Tari Funky Papua KKS (Gambar: dok. Wawasan)

 

Wawasan, Kairo—Setelah sekian lama menanti, Tari Funky Papua KKS akhirnya tampil untuk pertama kali di Negeri Para Nabi. Tari ini ikut memeriahkan acara Pagelaran Budaya Indonesia dalam pembukaan Cordoba International Cup di Nasr City Sporting Club, Kairo, pada Sabtu (25/09/2021) sebagai salah satu delegasi Sanggar Seni La Galigo KKS.

 

Dengan gerakan-gerakan energik, Funky  Papua ini sukses menarik perhatian para penonton. Kamal Azhary, salah seorang penonton asal Aceh merasa sangat terhibur, “Sangat luar biasa. Dari tarian, kostum, hingga back sound-nya menunjukkan totalitas,” ujarnya dalam wawancara bersama Kru Wawasan.

 

Penonton lain, Ghifar Muhammad asal Jakarta juga mengaku kagum, “Saya suka dengan kombinasi lagu-lagunya yang kekinian, sehingga musik dan tariannya semakin memukau dan menarik pandangan semua penonton.”

 

Senada dengan hal itu, Adli Ihsan, mahasiswa asal Makassar menambahkan bahwa tarian ini menyajikan hal baru di Masisir. Dengan perpaduan antara tari tradisional dan modern  menjadikannya cukup menarik dan dinikmati banyak orang.

 

Namun, tak sedikit juga penonton yang mengaku kurang puas dengan penampilan tersebut. Pasalnya, Tari Funky Papua ini dirasa terlalu singkat. Mereka  masih menunggu gerakan selanjutnya, namun ternyata para penampil sudah mengakhiri dan beranjak pergi.

 

Tari Funky Papua ini sebenarnya sudah dipersiapkan untuk tampil dalam pertunjukan seni pada Peringatan  HUT KKS ke-43 tahun 2020 lalu. Namun, sebab lonjakan wabah Covid-19 dan instruksi lockdown oleh Pemerintah Mesir, acara tersebut batal terlaksana. Maka ketika KKS Mesir mendapatkan undangan untuk menampilkan tarian di acara pembukaan tersebut (red: Cordoba International Cup), dari banyaknya pilihan penampilan, Funky Papua lah yang dipersembahkan.

 

Angngaru (Gambar: dok. Wawasan)

Selain Funky Papua, La Galigo KKS juga mempersembahkan demonstrasi ritual “Angngaru”  dari Suku Makassar. Ritual tersebut menampilkan puisi—sumpah setia seorang pendekar kepada pemimpinnyasembari menikam-nikamkan badik ke tubuh sendiri sebagai bukti kesungguhan.

 

Kalau janji ini tak kuucapkan sepenuh hati, maka senjataku sendirilah yang akan menegurku.” Begitu salah satu ungkapan pendekar Angngaru. (Alief Asyur)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar