Breaking News
Loading...

Sabtu, 24 April 2021

Pandangan Kedua Pihak Terhadap Hasil Sidang Yudikasi Sengketa Pemilu WIHDAH PPMI Mesir

 

Sidang Yudikatif (Gambar: Dok. Wawasan)

Wawasan, Kairo- Setelah melalui proses musyawarah yudikasi, arbitrase yudikasi dan sidang, Dewan Pimpinan (Depim) Badan Perwakilan Anggota (BPA) PPMI Mesir memutuskan hasil sidang yudikatif PPMI tentang Pemilu WIHDAH PPMI Mesir periode 2021-2022, ulasannnya sebagai berikut:

  1.     Surat gugatan yang mengatakan bahwa DPA keliru itu tidak benar

  2.     DPA menerima tuntutan yang diajukan berupa:

a.       Membersihkan nama baik dengan meminta maaf kepada publik.

Penjabarannya: Kedua pihak meminta maaf. Dari pihak DPA meminta maaf karena tidak teliti saat proses screening dan telah mengatakan kalau saudari Septa Rellani tidak berakhlakulkarimah. Kemudian dari Pihak Septa Rellani juga meminta maaf karena telah memberikan keterangan yang tidak jujur dalam forum verifikasi dan karena telah menyatakan dugaan kolusi atas pihak DPA.

b.       Memperbaiki sistem dengan memberikan tenggang waktu untuk memperbaiki AD/ART dan semua kelengkapannya selama tujuh hari, terhitung dari hari esok dan mengulang proses SPA dari awal.

 

Sidang Yudikatif (Gambar: Dok. Wawasan)

“Itu cukup adil dan saya kira ini jalan tengah yang baik,” ungkap Nuansa Garini dari pihak penggugat ketika diwawancarai mengenai pandangan terhadap hasil sidang.

 

Nuansa juga berterima kasih kepada peyelenggara yang sabar dan membantu mereka dalam berdialog, dari proses musyawarah yudikasi, arbitrase yudikasi dan sampai sidang berakhir.

 

“Adil sih kalau kita minta maaf, karena pihak sana juga minta maaf, kami paham tujuannya, kemarin publik ikut pusing, jadi kami yang bersengketa seharusnya merendahkan ego dan minta maaf agar masyarakat kedepannya kondusif,” tambah Nuansa kepada kru Wawasan pada Jumat (23/4).

 

Ketika Muhammad Rayhan selaku Pihak Pembela DPA diwawancarai, ia mengungkapkan, jelas kalau dugaan yang diajukan tidak benar dan itu membuat penjelasan kepada publik bahwa tidak ada praktik kolusi, ini perlu digarisbawahi oleh publik.

 

“Secara umum ini adalah sesuatu yang sebenarnya cukup fair, namun sebenarnya saya sangat menyayangkan meskipun saya rasa ini cukup fair, karena banyak kerugian yang dialami SPA, belum lagi ada juga calon lain yang mereka juga rugi ketika harus diulang lagi, kita tau bahwa kampanye sudah jalan,” pungkas Rayhan. (Arman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar