Breaking News
Loading...

Rabu, 14 April 2021

Mahasiswa Indonesia Raih Gelar Doktor di Universitas Al-Azhar dengan Predikat Summa Cum Laude

 

Sidang Munaqasyah (Gambar: Dok. Wawasan)

Wawasan, Kairo- Satu lagi putra bangsa yang berhasil meraih gelar Doktor dengan nilai Summa Cum Laude. Dr. Shalahuddin Ayyub Fakhruddin, MA. mempertahankan disertasi berjudul ‘At-Tarjihat at-Tafsiriyah lil Khatib Asy-Syirbini (w. 977 H) fi Tafsirihi as-Siraj al-Munir ‘Aradun wa Dirasatun wa Ta’liqun’ pada takhassus Tafsir dan Ulumul Qur’an, fakultas Ushuluddin, Universitas Al-Azhar Kairo.

 

“Tema yang saya bahas ini bukan tema yang baru, di sini membahas tentang pendapat-pendapat tafsir yang dikuatkan oleh Khatib Syirbini dalam tafsirnya. (Adapun) kenapa saya memilih itu karena kajiannya bersentuhan dengan metodologi tarjih,ungkap Salahuddin ketika ditanya tentang latar belakang disertasi yang ia tulis.

 

Menurut Salahuddin, disertasi yang ia tulis berbeda dengan kebanyakan disertasi tentang tarjihat, yang mana membagi dari ayat tertentu sampai ayat tertentu. Sementara Salahuddin mengambil keseluruhan isi kitab as-Siraj al-Munir, karena ia memilih lebih spesifiknya lagi yaitu pendapat-pendapat yang dikuatkan Khatib Syirbini hanya dengan kalimat yang Sarih, jelas dan terang.

 

Shalahuddin Ayyub Fakhruddin yang berasal dari Bone - Sulawesi Selatan, berhasil menyelesaikan Sidang Munaqasyah Doktoral pada hari Rabu, (7/4) di Qo’ah Imam adz-Dzhabi lil Mu’tamarat wan Nadawat, fakultas Ushuluddin, Kairo.

 

Salahuddin mengungkapkan, disertasinya ia pertahankan selama 3 jam di hadapan dua penguji; Prof. Dr. Muhammad Abd Rahman Muhammad (KaProdi Tafsir dan Ulum Quran) sebagai penguji Internal, Prof. Dr. Afaf Najjar (Mantan Dekan Fakultas Ushuluddin) sebagai penguji eksternal, bersama seorang Pembimbing Asli; Prof. Dr. Muhammad Shalah Syadad (Dosen Tafsir dan Ulumul Qur’an) dan seorang Pembimbing Pembantu; Prof. Dr. Husain Muhammad Ibrahim (Dosen Pembantu Tafsir dan Ulumul Qur’an).

 

“Disertasi ini saya targetkan selesai dalam 5000 jam atau 20 bulan dengan estimasi 15 jam sehari. Dimulai mengajukan judul pada tahun 2013, saya sempat tawaqquf (vakum) selama 5 tahun. Hingga November 2018 saya kembali ke Mesir dan mulai menulis disertasi,” ungkap Salahuddin ketika diwawancarai oleh kru Wawasan pada Kamis, (8/4).

 

Penasihat Ikakas Mesir tersebut mengaku, sangat minim kesempatannya untuk hadir di acara yang diadakan Ikakas maupun KKS tersebab waktunya ia sibukkan kuliah dan menulis disertasi sebanyak 1.175 halaman. Bahkan di setiap tahunnya mulai 2018-2021 beliau sempatkan untuk kembali ke Indonesia, karena ia memiliki istri dan 3 anak di Indonesia.

 

Dengan selesainya Sidang Promosi Doktoralnya, Salahuddin mengaku lega dan berharap dari hasil penelitiannya ini bisa menjadi Investasi bagi generasi mendatang. Ia tidak mempertanyakan dimana, kapan dan berapa, tapi yang ia cari adalah apapun yang menjadi investasi bagi generasi dan umat mendatang. (Azhar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar