Breaking News
Loading...

Rabu, 25 November 2020

KKS Adakan Diskusi Antar Almamater, Bahas Pesantren dan Radikalisme

 

Skill Development Center (Gambar: dok. BKA)

Wawasan, Kairo- Fathur Baldan Haramain, Anggota Badan Koordinasi Almamater (BKA) mengungkapkan, judul yang menjadi titik Skill Development Center (SDC) kali ini adalah “Pesantren: Solusi Menekan Radikalisme?” Judul ini berdasarkan kesepakatan almamater-almamter di bawah naungan KKS. Diskusi ini diadakan untuk meningkatkan silaturahmi antar almamater, ajang bertukar pikiran, mengasah keterampilan diskusi, keterampilan debat, serta menghargai perasaan orang lain.

 

“Kami harap, semoga tema yang telah dibahas dalam diskusi panjang lebar hampir empat jam lebih itu, menjadi solusi terhadap apa yang kita bahas, apakah pondok pesantren punya peranan (dalam menekan radikalisme-Red) atau tidak? Ya itu tergantung perspektif dan persepsi masing-masing” ungkap Fathur kepada Wawasan pada Selasa, (24/11). 


Acara ini diisi oleh Ahmad Rusyaid Idris, Lc. selaku pihak pro dan Agus Salim Suherman selaku pihak kontra. Delegasi-delegasi almamater juga turut serta hadir sebagai panelis diskusi, Misbahuddin Abdul Wahab, Lc. (FK-Baiquni), Abdul Rahim Dani, MA. (IKAKAS Mesir), Muhammad Taufiq (IKPM SUMALIA), Andi Fadhil Andi Aderus (IADI Mesir), Farhan Assegaf (HIKMAT Mesir) dan Muhammad Luthfan Ilham (IKA AL IKHLAS Mesir).

 

Punggawa KKS periode 2020/2021, Muhammad Arizal Amir, Lc. memberikan pendapat pribadinya tentang tema diskusi, pesantren tidak seratus persen menekan radikalisme. Karena kenapa? Ini perlu dipahami dari awal bahwa satu-satunya yang memiliki kesempurnaan itu adalah Allah Swt.

 

“Jadi, sesempurna apa pun konsep yang dibuat oleh manusia, pasti akan ada celahnya, termasuk pesantren itu sendiri" tambah Rizal. (Said Anwar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar