Breaking News
Loading...

Sabtu, 17 Oktober 2020

Terjemah Khutbah Jumat Syekh Abdul Fattah Al-Awwary, Jumat (16/10/2020)


Syekh Abdul Fattah Al-Awwariy (Gambar: shorouknews.com)


Judul: Anjuran Menuntut Ilmu

 وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلۡأَسۡمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمۡ عَلَى ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِ‍ُٔونِي بِأَسۡمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ٣١ [سورة البقرة,٣١]

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" [Surah al-Baqarah 31]

Jikalau Allah tidak mengajarkan manusia dan membekali mereka dengan ilmu dan ma'rifah tidaklah manusia mampu menegakkan khilafah pada segenap makhluk dan bumi, dan kita sebagai anak cucu Adam As sangat cocok (dengan tugas ini) -jika hendak memperbaikinya dengan tinggalnya kita di dalam kehidupan ini- dengan tidak membedakan warisan-warisan ini: berupa warisan ilmu dan ma'rifah.

Sesungguhnya risalah para rasul As berupa ilmu agar orang-orang mempelajari ilmu dan ma’rifah dan memperbaiki segenap ciptaan dengan ilmu-ilmu tersebut, ketentuan wahyu paling utama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. bukanlah perintah yang dibebankan oleh agama, bukan haji, puasa, zakat, shalat melainkan perkara ilahiah manakala perkara tersebut direalisasikan pada diri manusia, maka mereka memiliki kunci-kunci kehidupan.

ٱقۡرَأۡ بِٱسۡمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ ١  خَلَقَ ٱلۡإِنسَٰنَ مِنۡ عَلَقٍ ٢  ٱقۡرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلۡأَكۡرَمُ ٣  ٱلَّذِي عَلَّمَ بِٱلۡقَلَمِ ٤ عَلَّمَ ٱلۡإِنسَٰنَ مَا لَمۡ يَعۡلَمۡ ٥ [سورة الـعلق,١-٥]

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya"[Surah al-'Alaq 1-5]

Sesungguhnya Dia yang menciptakan Kalian dari ketiadaan dan menyempurnakan kalian sebagai manusia dan menganugrahi pendengaran penglihatan dan perasaan (hati) mampu mengajari kalian tanpa seorang guru maka hendaklah kalian mengambil kunci-kunci tersebut

Iqra’ (bacalah) dan membaca tersebut dengan Nama Allah, bukan dengan nama malaikat, nabi, dan manusia biasa, akan tetapi membaca tersebut dengan nama Allah satu-satu-Nya,  belajar dan mengajar juga dengan nama Allah, maka jika kalian mampu merealisasikan hal tersebut kalian mampu untuk memiliki kunci-kunci kehidupan, maka kalian bisa menjadi buruh pabrik, petani, hakim, guru, imam, dai, dan seterusnya dari apapun yang diminta oleh kehidupan dari manusia karena kalian memiliki kendali hal tersebut, karenanya keadaanmu sejahtera dan mampu mengatur kehidupan.

Sesungguhnya al-Quran Karim mengumpulkan anugrah-anugrah Allah bagi manusia dengan mengutus seorang Rasul dari kalangan mereka dan Ia menjelaskan urgensi pengutusan Rasul ini, serupa dengan perkara membaca dan penyucian diri dalam mempelajari ilmu dan hikmah dan semua itu adalah nikmat-Nya

لَقَدۡ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ إِذۡ بَعَثَ فِيهِمۡ رَسُولٗا مِّنۡ أَنفُسِهِمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٍ ١٦٤ [سورة آل عمران,١٦٤]

"Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata"[Surah Ali 'Imran 164]

Dia bukanlah orang asing bagi kalian, dan salah satu qiraah من أنفَسهم berarti yang paling mulia dan memiliki derajat yang tinggi di antara mereka, Ia membacakan kepada orang-orang yang beriman ayat-ayat Allah maka merekapun mempelajarinya karena mereka men-talqin-kan ayat-ayat tersebut dari Nabi Muhammad.

Allah SWT berfirman:

هُوَ ٱلَّذِي بَعَثَ فِي ٱلۡأُمِّيِّ‍ۧنَ رَسُولٗا مِّنۡهُمۡ يَتۡلُواْ عَلَيۡهِمۡ ءَايَٰتِهِۦ وَيُزَكِّيهِمۡ وَيُعَلِّمُهُمُ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَإِن كَانُواْ مِن قَبۡلُ لَفِي ضَلَٰلٖ مُّبِينٖ ٢ وَءَاخَرِينَ مِنۡهُمۡ لَمَّا يَلۡحَقُواْ بِهِمۡۚ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ ٣ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ ٤ [سورة الـجـمـعـة,٢-٤]

"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata. dan (juga) kepada kaum yang lain dari mereka yang belum berhubungan dengan mereka. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Demikianlah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah mempunyai karunia yang besar" [Surah al-Jumu'ah 2-4]

Inilah instruksi al-Quran yang direalisasikan oeh Nabi Muhammad Saw. ketika ia bersabda kepada sahabat-sahabatnya

إِنَّمَا بُعِثْتُ مُعَلِّمًا

"Sesungguhnya aku diutus untuk mengajari kalian"

Nabi Muhammad diutus untuk mengajarkan ilmu kepada segenap manusia maka bersihlah jiwa, kehidupan menjadi sejahtera dan lebih maju.

Bacalah dan pelajarilah! Berusahalah dalam menggapai ilmu, milikilah semua bentuk kerja keras dan ajarilah anak-anak kalian agar masa depan menjadi cerah bagi mereka dan sudah sewajibnya negara-negara itu menyediakan sarana belajar yang  mampu menyukseskan tujuan dari belajar itu agar semua orang berjalan di jalan yang Allah ridai, hal itu tertera di dalam sabda Nabi Muhammad Saw.:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ العِلْم، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الجَنَّةِ

"Barang siapa yang menenpuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga."

Dan sesungguhnya para malaikan meletakkan/menundukkan sayap-sayap mereka karena rida terhadap apa yang penuntut ilmu lakukan, sebagiamana yang tertera di dalam hadis

خَيرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْءَانَ وَعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik dari kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengamalkannya."

Apa yang kita butuhkan sekarang dalam menyambut tahun ajaran baru di waktu ini semua lembaga pendidikan dibuka adalah menuluskan niat hanya karena Allah dan kegiatan belajar mengajar kita karena بسم الله  (dengan keagungan Allah) agar merealisasikan kemajuan dalam bermasyarakat.

Sesungguhnya di dalam hal tersebut terdapat pesan bagi yang memiliki hati atau mendengarkan dan menyaksikannya sendiri.

التائب من الذنب كمن لا ذنب له

"Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin doa tersebut akan diijabah."

Khutbah kedua

Jika Allah Swt. telah menganugrahi orang-orang yang beriman dengan mengutus seorang Rasul dari golongan mereka, membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan jiwa mereka, mengajari mereka al-Kitab dan Hikmah maka sesungguhnya Allah Swt. menganugrahi kepada Nabi Muhammad Saw. ketika Allah berfirman kepadanya:

 ...وَعَلَّمَكَ مَا لَمۡ تَكُن تَعۡلَمُۚ وَكَانَ فَضۡلُ ٱللَّهِ عَلَيۡكَ عَظِيمٗا ١١٣ [سورة النساء,١١٣]

"...telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu" [Surah an-Nisa 113]

Bahkan Allah Swt. memerintahkannya mencari lebih, karena ilmulah satu-satunya yang dampaknya tetap walaupun semua hal hilang dan kehidupan semuanya musnah dan semua ahli ilmu mati, dampak dari ilmu akan tetap berbekas, dari sini Allah perintahkan kepada Nabi-Nya memuminta ilmu lebih, maka Nabi Saw. berdoa:

...ۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا ١١٤ [سورة طه,١١٤]

"...Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan" [Surah Taha 114]

Wahai muslimin, ilmulah yang menghilangkan kegelapan, menanamkan akidah yang benar, menghilangkan kebodohan, meninggikan peradaban maka janganlah kalian meninggalkan ilmu dan ambilah ilmu dengan sungguh-sungguh dan tetapkanlah niat hanya karena-Nya, karena masa depan adalah milik ilmu, orang terpelajar dan ulama, dan peradaban tak akan maju tanpa adanya ilmu, kita adalah umat ilmu, umat iqra’ yang diharapkan perlu ada di semua peradaban, dan sesungguhnya umat  hanyalah mengembalikan nilai luhur ilmu agar umat memimpin peradaban sebagaimana salaf saleh.

 Penerjemah: Dwi Putra Amrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar