Breaking News
Loading...

Selasa, 28 April 2020

Kiat Produktif Masisir di Bulan Ramadan


Ilustrasi Lentera Fanus (Sumber: sekolahumroh.com)
Oleh: Aqidah Aslamiyah

Apa kesan pertama kamu menjalani ibadah puasa Ramadan di Mesir? Di antara negara-negara yang ada di dunia,  Mesir adalah salah satu negara yang paling antusias dalam menyambut bulan Ramadan. Setiap memasuki bulan penuh berkah ini, kita akan temui suasana jalan yang meriah berhias lampu Fanus atau lentera khas Ramadan yang menggantung, rumah-rumah penduduk berkerlapan dihiasi lampu warna-warni, juga tepi jalan yang ramai dipenuhi orang-orang yang menunggu waktu berbuka lengkap dengan hidangan khas Mesir di hadapannya, atau biasa dikenal dengan Maidaturrahman (Hidangan Tuhan).

Lalu, kita akan bergegas menuju masjid untuk melaksanakan salat Tarawih berjamaah dan mendengar sang imam melantunkan penggalan ayat dengan beragam Qiraat. Musaadah (bantuan berupa bahan pokok atau uang) dari para Muhsinin yang senantiasa berdatangan. Kegiatan sahur dan buka puasa bersama keluarga seperantauan, ziarah makam para Auliya, dan masih banyak lagi hal-hal unik dan menyenangkan yang bisa kita temui di bulan Ramadan.

Sayangnya, Ramadan tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Salat Tarawih berjamaah di masjid, Maidaturrahman, kegiatan buka bersama harus ditiadakan sebab pandemi yang menghebohkan dunia. Pihak pemerintah telah mengeluarkan maklumat bahwa segala kegiatan yang bersifat kelompok sebisa mungkin dihindari demi kemaslahatan bersama. Sedih? Pasti. Suasana seperti diatas hanya bisa kita temui setahun sekali, namun saat ini tak bisa dinikmati sebab virus yang mesti dihindari.

Tapi, bukan berarti karena dunia sedang bersedih, kita pun lantas ikut bersedih. Walaupun berada di rumah, kita masih bisa melakukan berbagai aktivitas-aktivitas bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Misalnya, tadarus Quran “one day one juz”, murajaah hafalan, mengembangkan hobi menulis, bermusik, editing foto atau video, menggambar sambil menunggu waktu berbuka, membaca muqarrar (diktat kuliah), mengulang materi-materi yang telah di sampaikan duktur dan dukturah di kuliah. Atau kita bisa membaca buku-buku sastra untuk mengasah kemampuan berimajinasi dan gaya berbahasa, kumpulan-kumpulan opini, artikel, atau berita-berita untuk melatih kemampuan dalam berpikir kritis, cara menanggapi sesuatu dengan tidak serta merta menyimpulkan, meluaskan pandangan dan tidak terpaku pada satu sudut pandang saja. Selain itu kita juga bisa membuat kue dan mengembangkan resep baru, dan berbagai kegiatan positif lainnya.

Adapun sebagai mahasiswa al-Azhar, tuntutan saat pulang ke Tanah Air adalah menyampaikan ilmu yang telah kita dapatkan selama mengemban studi di Negeri Kinanah ini. Nah, agar waktu kita di bulan Ramadan makin produktif dan berkah, ada baiknya kita juga memanfaatkan waktu dengan melatih diri berbicara di depan umum, walaupun lingkupnya masih di depan teman-teman serumah. Kita bisa membuat kajian ringan bersama mereka selepas salat subuh atau ceramah Tarawih misalnya. Tak perlu yang terlalu formal, menyampaikan satu ayat dengan beberapa penggal kata, menyampaikan kalam hikmah, kisah Nabi, para Sahabat, atau kisah para Auliya pun sudah cukup.

Sebagai manusia muda yang tengah berada di usia produktif, sudah seharusnya kita menggunakan waktu se-produktif mungkin. Mengindahkan maklumat pemerintah sambil melakukan aktivitas-aktivitas bermanfaat dengan tetap berada di rumah adalah cara terbaik dan tepat yang dapat dilakukanuntuk kita dan untuk dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar