Breaking News
Loading...

Senin, 04 November 2019

Tampil Perdana, La Galigo Band Buka Khatulistiwa Music Consert

La Galigo Band di Khatulistiwa Music Concert. (Maryam)

Wawasan, Kairo- La Galigo Band asal Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) untuk pertama kalinya tampil dalam Khatulistiwa Music Consert 2019 di American Future School, Nasr City Sabtu (2/11) 
malam.

Setelah beberapa tahun, acara ini kembali hadir dengan tema “Khatulistiwa Reborn”. “Tujuan acara ini untuk memberikan jaringan yang luas dari seluruh komunitas di Mesir, khususnya mahasiswa Mesir (Masisir) sendiri,” ujar Albi selaku ketua Khatulistiwa tahun ini.

La Galigo Band berkesempatan membawakan tiga buah lagu, di awal penampilan mereka mempersembahkan sebuah lagu yang berjudul Bendera dari Coklat, tujuannya menghadirkan suasana kebangsaan dalam pentas tersebut. Semangat penonton mulai terbakar dan bersorak mengikuti irama lagunya. La Galigo juga membawakan lagu Sang Penghibur milik Padi dan salah satu lagu dari Coldplay berjudul Yellow.

Usai penampilan, mereka mendapatkan tepuk tangan dan pujian dari penonton serta apresiasi besar dari ketua panitia. “Untuk penampilan tadi, La Galigo sudah memukau sekali, sehingga teman-teman dan para penonton merasa sangat terhibur,” kata Albi Wafa setelah menyaksikan penampilan dari La Galigo.

Hampir 2 bulan terhitung persiapan La Galigo Band untuk memeriahkan pentas kali ini. Tidak hanya itu, ada saja kendala yang mengganggu masa pelatihan mereka.
 “Ya bisa dibilang banyak, mulai dari masalah dana untuk menyewa studio, alat yang tidak memadai, juga sering aja ada kendala yang tiba-tiba mnghalangi latihan kami. Meskipun begitu, kami tetap berusaha mengurangi sedikit demi sedikit kendalanya, contohnya membeli gitar, ketika belum bisa membeli drum band, kami beli stiknya. Dari kami sendiri itu tidak menjadi beban, sebab ini masalah hobi kami,” ujar Enriawan selaku ketua band kepada kru Wawasan setelah pentas.

Semua kendala dan kesulitan semasa latihan terbayar ketika menjadi penampil pertama dalam acara Khatulistiwa Reborn itu. “Pertama ya deg-degan, karena banyak senior yang lebih hebat dan lebih profesional, salah satu contohnya dari Rumah Budaya Akar. Dan juga Khatulistiwa vakum selema beberapa tahun tidak mempersembahkan (acara) seperti ini lagi. Ya, bisa dibayangkan bagaimana rasanya ketika kami menjadi penampil pertama, pasti ada rasa deg-degan meski kami tetap fokus terhadap tugas kami masing-masing. Tutup Enri. (Fikran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar