Breaking News
Loading...

Senin, 16 September 2019

Mengenang Jasa Gurutta Yunus Shamad, Warga KKS Adakan Yasinan dan Doa Bersama

Suasana doa bersama mengenang wafatnya Gurutta Yunus Shamad. (Sumber foto: Reza)

Wawasan,Kairo- 15 September 2019, suasana duka meliputi Baruga KKS saat pembacaan Surah Yasin dan doa bersama untuk Almarhum  Gurutta Dr. KH. M. Yunus Shamad, Lc., MM. Beliau dikabarkan wafat dalam usianya yang ke-66 lewat tiga hari sejak hari ulang tahunnya , “Tepat tiga hari sejak kami mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-66 padanya,” tutur adik beliau Ustadz Amin Samad Lc., MA. Beliau lahir di Pinrang, 12 September 1953 dan wafat 15 September 2019 di RS. Wahidin Sudiro Husodo Makassar setelah azan subuh berkumandang.

Warga Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS) berduka dengan wafatnya ulama kharismatik dari tanah Sawerigading, mengingat beliau adalah salah satu perintis berdirinya KKS pada tahun 1977. Beliau juga merupakan salah satu tokoh KKS yang berkiprah besar di bidang pendidikan bagi pelajar Indonesia bahkan pelajar Negeri Jiran Malaysia dan Brunei saat itu. Ibu Rahayu adalah salah satu saksi hidup sepak terjang beliau semasa masih duduk di bangku kuliah Universitas al-Azhar al-Syarif.

“Pak Yunus itu orangnya terkenal pandai, mengingat saat itu Kegiatan bimbingan belajar di kalangan mahasiswa al-Azhar banyak diampu oleh pelajar asal Sulawesi, dan beliau salah satunya. Dan beliau itu nggak milih-milih dalam ngajar, nggak cuma orang Sulawesi saja yang diajar oleh beliau, tapi semua mahasiswa yang membutuhkan bimbingan diajar oleh beliau bahkan sampai mahasiswa negara tetangga juga diajar, ungkapnya.

Kepekaan sosial beliau sangatlah tinggi, salah satu teman seperjuangan beliau dr. H. Surya Darma berkata bahwa dirinya adalah salah satu orang yang dibantu oleh beliau sehingga berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran Universitas al-Azhar, “Saya itu dulu dipungut oleh Pak Yunus Shamad saat saya tinggalkan Indonesia untuk bekerja di Saudi Arabia karena saya tidak lulus tes kedokteran di UNHAS Makassar, saya frustasi hingga saya berjumpa dengan beliau dan mengurus saya hingga saya bisa menjadi dokter.

Beliau juga sangat memperhatikan kehidupan dan kegiatan belajar warga KKS, “Kami dulu di tahun ’80-an hanya ada lima orang anggota perempuan KKS, setiap hari kami dijenguk oleh beliau meski hanya sekedar menanyakan tentang kesulitan kami dalam pelajaran, sehingga kami merasa sudah seperti adik kandung beliau. Gurutta Yunus Shamad itu orangnya loyal dan ikhlas, dan tak ada perkataannya yang pernah menyakiti hati, tutur Ibu Rahmatia. (Mujahid Sam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar