Breaking News
Loading...

Jumat, 29 Maret 2019

Grand Opening Wihdah Inklusif, Ustazah Wirdah Membincang Masisirwati Ideal





Wawasan, Kairo- Setelah dilantik  secara resmi beberapa pekan lalu, kabinet baru Wihdah PPMI Mesir 2019 akhirnya mengadakan Grand Opening Wihdah Inklusif pada hari Rabu (27/3) di Markaz Dakwah PCIM, Distrik 9, Kota Nasr. Dengan tema “Memperteguh Identitas Mahasiswi Indonesia yang Prestatif, Inovatif, dan Kontributif”, Wihdah mengundang dua pembicara yang tak asing lagi di dunia Masisir, yaitu Ustazah Wirdah Fachiroh Fachri, Lc., MA dan penulis buku Menuju Kiblat Ilmu Ustaz Cecep Taufikurrohman, S.Ag, MA.  
Untuk sesi pertama, diadakan dialog terbuka bersama Ustazah Wirdah Fachiroh, salah satu senior Masisir sekaligus Wakil Direktur Yayasan Dar el-Fachri. Sesuai dengan tema acara, beliau membahas bagaimana seorang Masisirwati (sebutan untuk Masisir Wanita) yang ideal. 

Menurut beliau, Masisirwati ideal ialah ia yang kembali pada profilnya sebagai seorang Azhariyah, yang mana ia dapat dikatakan sukses manakala dapat menyeimbangkan prestasi akademik dan kehidupannya. Tak dapat dimungkiri, bahwa perempuan-perempuan jebolan Mesir merupakan yang paling aktif berkontribusi untuk Indonesia sampai saat ini. 

Beliau membagi tipe Masisirwati menjadi tiga macam, yaitu Insan Akademis, Insan Aktifis, dan Insan Sosialita. Dalam hal ini, beliau menyampaiakan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan oleh ketiganya. 
Yang perlu diperhatikan oleh Insan Akademis adalah pola atau cara belajar. Tiap individu memiliki pola belajar yang berbeda, maka ia diharuskan mampu mengetahui seperti apa pola belajar yang sesuai dengannya. Hal tersebut harus diimbangi dengan muraja’ah atau mengulang pelajaran, “Percuma belajar sana-sini kalo gak muraja’ah.” Pungkasnya. Begitupun dengan kegiatan talaki.

Selain itu, seorang Masisirwati pun diharapkan menjadi seorang aktifis. Dalam hal ini, ia diharapkan mampu menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut bisa dilakukan dengan selalu memperluas koneksi, tidak hanya bergaul dengan se-komunitasnya saja, aktif di organisasi misalnya. Sejalan dengan dengan hal tersbut, Ustaz Cecep menyarankan waktu yang tepat untuk aktif dalam organisasi, “Kalau mau aktif di organisasi, baiknya di tingkat tiga, laa qabla wa laa ba’da.” Ucap beliau.

“Sebagai seorang akademis sekaligus aktifis, jangan lupa label Azhariyah. Seorang Azhariyah dikenal sebagai penghapal Quran, belajar ilmu syari, muaddabah, dan muadzdzabah (berakhlak)” ungkap Ustazah Wirdah mengingatkan. Beliau juga berpesan agar selalu menjaga dan memperbaiki akhlak. “Jangan pulang malam, jangan malah nongkrong di kafe sama lawan jenis.” Tambahnya. (Intan Dien) 

3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar