Breaking News
Loading...

Selasa, 19 Maret 2019

Battik-battik Kepulauan Selayar


Oleh: Nural Muhyida

       Manusia terlahir dianugerahi panca indra juga beragam keahlian, pada manusia terdapat seonggok daging, sebut saja ia adalah hati, hati dapat tergerak apabila ada suara-suara yang bisa berupa nyanyian dalam lubuk hati paling dalam. Seringkali kita dapati bayi akan tertidur atau berhenti menangis bilamana mendengar suara dan nyanyian yang merdu, juga seperti halnya unta binatang yang begitu terpengaruh ketika mendengar nyanyian pengendaranya maka beban yang berat akan terasa ringan baginya. Hal ini menunjukkan bahwa nyanyian atau suara-suara merdu berperan dan berpengaruh besar pada hati serta pikiran sehingga tidak salah jika burung pun bisa betah bertengger di atas kepala nabi Daud As. untuk mendengarkan nyanyian beliau. 

       Terlepas dari permasalahan dan perbedaan pendapat di kalangan para Ulama mengenai boleh atau dilarangnya mendengar dan memainkan alat musik, maka tidak dapat dihukumi dengan sekenanya saja atau dikatakan  itu hukumnya halal atau haram, karena keduanya sama-sama memiliki dalil yang tegas dan kuat. Oleh karena itu sebagai manusia yang dianugerahi akal, maka di sinilah peran akal seharusnya digunakan. Kegitan menyanyi atau memainkan alat musik terkait boleh atau tidaknya tergantung pada diri kita memaknainya bagaimana, juga pada dampak dan tujuan hal itu dilakukan.

       Berbincang mengenai seni musik dan yang berkenaan dengan itu terdapat beragam seni musik yang unik di berbagai daerah di Indonesia salah satunya seni musik Battik-battik (musik tradisional) di daerah Kepulauan Selayar di Sulawesi Selatan Indonesia. Battik-battik menurut buku kebudayaan Kepulauan Selayar adalah nama sejenis irama musik gambus yang tumbuh dan berkembang serta sangat digemari oleh masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar. Permainan ini diberi nama Battik-battik kerena cara memetik gambus sama dengan cara membersihkan kapas yang akan dipintal dengan menggunakan alat yang diberi nama serupa dengan itu. Dan kesenian Battik-battik ini muncul pada tahun 1950, ketika itu kesenian ini dibawa oleh pelaut yang singgah di pantai Kepulauan Selayar.

      Dilansir dari media informasi Tribun Selayar.com, bahwasanya dewasa ini pada kenyataannya  tidak lepas dari peran besar kegiatan kesenian. Tumbuh kembangnya sangat dipengaruhi oleh kemajuan, keunikan dan nilai seninya. Hal ini terbukti ketika seni musik Battik-battik Kabupaten Kepulauan Selayar sukses tampil di tiga kota besar di Belgia yaitu di kota Brussels, Oudenburg, dan Ghent dalam ajang Festival Kesenian Europalia pada tanggal 30 November tahun 2017 . di tahun itu juga Indonesia yang menjadi guest country  adalah festival ke-26 terhitung sejak tahun 1969 dan merupakan keempat kalinya untuk negara di Asia. Penampilan ini ditampilkan sebagai salah satu perwakilan kesenian tradisional unik yang mewakili Indoesia.  Menurut Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata, Sri Nurmaningsih mengatakan bahwa hal ini merupakan kebanggan dan kesyukuran bagi semua masyarakat Kepulauan Selayar karena antraksi seni Battik-battik salah satu kebudayaan yang telah dikenal di luar negeri.

       Battik-battik merupakan kesenian tradisional dalam bentuk pantun berbalas antara laki-laki dan perempuan secara spontanitas yang diiringi musik rebana dan gambus khas Kepulauan Selayar. Para pemain musik ini terutama wanitanya selalu menggunakan baju adat yaitu baju bodo atau baju la’bu dan lipa’ sabbe demikian juga dengan laki-lakinya menggunakan pakaian adat. Kesenian ini sering diadakan pada acara-acara besar di Kepulauan Selayar seperti acara pernikahan, atau pagelaran seni budaya yang diselenggarakan oleh pemerintah. Ada  yang unik dari kesenian Battik-battik ini, keunikannya terlihat dari alat musik gambusnya. Di ujung alat musik ini terdapat cermin yang dulu digunakan untuk melihat lawan jenis, karena waktu itu bertatap muka secara langsung dianggap tabu. Jadilah kini setiap pembuatan gambus terdapat cermin di ujungnya. Battik-battik memiliki ciri khas tersendiri yang nyaris tidak memiliki kesamaan dengan daerah lain, sehingga memberikan warna tersendiri bagi seni dan budaya Indonesia dalam kesatuan Bhinneka Tunggal Ika.
       Adapun nilai kesenian yang terkandung dalam Battik-battik ini sangat tinggi, sebab lirik yang dinyanyikan tercipta begitu saja seiring nada yang mengalir dari suara rebana dan gambus yang mengiringinya. Sehingga menurut masyarakat Kepulauan Selayar di sinilah letak keunikan dari musik ini. Jika dilihat dari makna syair musik Battik-battik maka ada sebuah pesan besar yang ingin disampaikan kepada dunia, bahwa pada hakikatnya hidup itu harus berjuang, bekerja keras demi keluarga. Sebagaimana penggalan syair Battik-battik ini dalam bahasa Selayar :

la lampa’ang kamasena  
 mereka mengarungi kehidupan
mange ri kampong kunyi 
dengan berlayar ke kampung kunyi
a’boja juku’      
 tujuan mencari ikan
la sampungi tallasa’na   
 untuk kelangsungan hidup mereka

       Belajar dari kesenian Battik-battik di Kepulauan Selayar maka dapat dipahami bahwa secara umum mendengar nyanyian atau musik adalah baik dan boleh-boleh saja selama implementasi kegiatan tersebut tidak membawa kepada keburukan, akan tetapi menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih baik, saling menghargai, saling menyayangi dan menjaga silaturrahim seperti yang terjadi di masyarakat Kepulauan Selayar. Mereka satu sama lain saling menguatkan dan saling menjaga kerukunan masyarakatnya. Demikianlah salah satu hal unik dari Kepulauan Selayar. Wallahul A’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar