Breaking News
Loading...

Minggu, 30 September 2018

Menyoal Sikap Kritis


Oleh: Risqa Fadhila

Sikap kritis seringkali disalah pahami sebagai sikap negatif karena sering dipersepsikan sebagai sikap melawan atau menentang. Bahkan, ada pula yang mengartikan sikap kritis tanpa dibarengi solusi sebagai tindakan anarkis. Padahal, menurut Chance, salah satu dosen di Universitas Columbia berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis fakta, mencetuskan dan menata gagasan, mempertahankan pendapat, menarik kesimpulan, mengevaluasi argumen, dan memecahkan masalah dengan membuat solusi yangbaik.                                                                                                                                                                                                                                                                                                              Pada dasarnya, sikap kritis muncul karena adanya suatu penyimpangan, dan layaknya sebuah masalah pasti ada solusi. Maka, melemparkan argumen tanpa solusi yang konkret adalah sikap yang kurang tepat. Sikap kritis bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk membangun dan keluar dari suatu permasalahan. Jadi bisa disimpulkan sikap kritis adalah bagaimana melihat suatu persoalan dengan cara yang lebih objektif, seimbang, dan sesuai fakta.  Sehingga dapat menghasilkan pemahaman komperhensif terhadap persoalan tersebut.

Mahasiswa  Indonesia di Negeri Kinanah yang sedang mengenyam ilmu agama, turut dituntut untuk memiliki sikap kritis. Terlebih dengan statusnya sebagai mahasiswa, mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir (Masisir) dituntut untuk mampu membangun negaranya kelak. Sedang membangun bangsa (sebagaimana pengertian sikap kritis ala Chance) dibutuhkan kemampuan memecahkan masalah dan memberi solusi yang tepat. Nah, Banyak permasalahan di kalangan Masisir yang dapat menjadi media tuk melatih sikap kritis. Mulai dari persoalan sosial internal Masisir hingga persoalan perkuliahan. Seperti yang dialami Masisir beberapa tahun ini melonjaknya sewa rumah untuk daerah Darrasah dan Hay Asyir tersebab daya beli yang berbeda antara mahasiswa wafid (mahasiswa asing). Atau jumlah jamaah majelis talaki asal Indonesia yang jauh lebih sedikit dibanding jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir, dsb.                                                                                                

Masisir sebagai mahasiswa harus menunjukkan sikap kritis, peka, dan peduli, sebab sekali lagi mahasiswa adalah agent of change dan iron stock. Dengan berpikir kritis akan membuat seseorang memiliki pandangan yang tidak kaku saat menanggapi pendapat orang lain dan tentunya siap membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Sedangkan ketika seseorang bersikap apatis ketika terjadi masalah, maka sampai kapanpun kita akan terikat dengan masalah dan kesalahan yang sama akan terus terjadi.

 Menurut Robert Ennis salah seorang Profesor Filsafat Pendidikan di Universitas Cornell, seseorang yang berpikir kritis idealnya memiliki beberapa kriteria atau elemen dasar yang disingkat dengan FRISCO (Focus, Reason, Inference, Situation, Clarity, and Overview). Dimana pada kriteria Focus seseorang yang kritis perlu memahami permasalahan yang dihadapi. Kriteria Reason  mampu memberikan alasan berdasarkan fakta atau bukti yang relevan pada setiap keputusan maupun kesimpulan yang diambil. Kriteria Inference yaitu membuat kesimpulan dengan alasan yang tepat. Kriteria Situation yaitu menggunakan semua informasi berdasarkana data dan bukti yang sesuai dengan permasalahan. Kriteria Clarity yaitu mampu menyatakan dan mengklarifikasi hasil-hasil penalaran berdasarkan metodologi, dan konteks, kemudian menyajikan penalaran tersebut dalam bentuk argumen yang valid dan meyakinkan. Dan kriteria Overview yaitu melakukan pengecekan kembali dari tiap langkah yang telah dilaksanakan.                                                                                                        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar