Breaking News
Loading...

Selasa, 18 Agustus 2015

SAHABATKU MUMTAZKU

Senandung Azan di barengi dengan lantunan Alarm jam yang bersaing habis-habisan dengan Alarm Handphone lainnya membangunkanku dari tidurku.Dengan mengusap-usap mata dan kemudian kuangkat tinggi tangan ini untuk meleraikan otot-ototku yg kaku ketika tidur.

Aku pun memulai hariku dengan membaca doa "Alhamdulillahilladzi Ahyaana Ba'da Ma amaatana Wa ilaihin nusyur".

Begitulah aku sebut saja Raihan dalam memulai hari-hariku,anak mahasiswa Al-Azhar asal Sulawesi Selatan yang berkepribadian amat sederhana,kuper,dan terkenal dengan sifatnya yang pendiam.
Tidak ada hal istimewa padaku,namun disisi lain,ku memiliki tiga kawan serumah yang senantiasa menemaniku dikala sepi,sering memberiku support dan dukungan serta menemaniku di kala benar-benar tak seorangpun berada disampingku.

Mereka adalah Rizal,Faisal, dan Ahmad. Sahabat-sahabat yang baik hati dan memenuhi kriteria sebagai sahabat sejati bagiku.mereka adalah inspirasiku,dan mereka adalah hartaku yang paling berharga.

Namun disisi lain mereka memiliki kepribadian yg berbeda-beda. Rizal dengan otak bloonnya namun memiliki Keuletan yg membuat orang-orang mengaguminya. Faisal yg merupakan Antonim dari Rizal memiliki kecerdasan yg tinggi,fasih dalam berbicara,pintar mencari alasan namun sayang tak kalah dengan sifat malasnya yg minta ampun,dan satu lagi sahabatku Ahmad yg merupakan paling unik dari yang lainnya, orangnya biasa saja,kecerdasannya biasa saja,namun sifat religi yg ada dalam jiwanya membuatku dan kawan-kawanku mengacungkan 4 jempol kami untuknya.

Mulailah ku membangunkan sahabat-sahabatku itu untuk sholat subuh berjamaah,namun yang sempat kubangunkan cuma si Faisal sahabatku yg pemalas itu,krn nyatanya Ahmad sudah bangun tiga jam sebelumku untuk melaksanakan sholat Tahajjud,dan Rizalpun sudah ada di dapur untuk memasak sarapan untuk kami,krn kebetulan hari ini adalah piket masaknya.

"Sal,yuk,,bangun sholat subuh.udah azhan tuh,".kataku.
"huuuffftt,kamu aja dulu,klo sy ntar-ntarlah.".jawab Faisal dengan nada masih ngantuk.
"Tapi sal,udah azan tuh di masjid,yuk sholat subuh dulu lah.."bujukku.
"iya iya,ntar saya nyusul deh.kamu aja duluan".
Melihat kemalasan Faisal dalam beribadah membuat Ahmad turun tangan langsung untuk membangungkan Faisal.
"hey,sal,,ayo bangun,waktunya sholat subuh nih,kamu tahu sendiri kan klo sholat subuh ini adalah fardhu dan Allah sendiri yg memerintahkannya langsung kepada umatnya".bujuk Ahmad dengan sedkit tegas.
"Iya,iya saya tahu klo sholat itu perintah langsung dari Allah,tapi ada qaedah ushul yg mengatakan -Al Ashlu fil Amri La yaqtadil Faur-bahwasanya asal perintah itu tidak menuntut untuk mengerjakannya segera.".bantah Faisal dengan jurus 1000 Alasannya.

Mendengar Alasan Faisal,kami yang memiliki pengetahuan yang minim pun tak bisa berkutik sedikitpun.Yah,begitulah kami sering kalah debat dengannya.

Sebagai anak Al-Azhar tiada lain yang kami harapkan selain lancar dalam berkuliah dan memperoleh derajat mumtaz.itulah mimpiku,mimpi yang harus kugapai walau dalam tiga tahun ini hanya sering mendapat nilai MAQBUL dan MANQUL yg bersaing mati-matian dalam catatan nilaiku.
Berbeda dengan sahabat-sahabatku. Faisal dengan Otaknya yg jenius,Rizal dengan Kerajinannya yang super duper,dan Ahmad dengan Doa dan ibadahnya,mereka sering mendapatkan nilai 2 bahkan 3 tingkat diatasku.

Suatu Malam kududuk sendiri ditemani dengan gemerlap bintang-bintang dan desiran angin malam yang senantiasa menggelitikku.Saat itu kumerenung dan kutanya pada diriku sendiri,apa sebenarnya keistimewaan yang kumiliki seperti orang-orang lainnya?.apakah aku memilikinya juga atau tidak.?apakah bisa kugunakan untuk menggapai mimpiku?
tiba2 "craaaaacccccck....!!!"saat itu terdengar suara pecahan kaca.dengan cepat kutengok apa sebenarnya yang terjadi.ternyata itu adalah foto beempatku bersama sahabat-sahabatku yang mungkin jatuh karena hempasan angin yang sedikit kencang saat itu.ketika itu,baru kusadari sesuatu yang sebelumnya belum pernah kusadari seakan-akan Sang Maha kuasa memberikanku Solusi dalam menyelesaikan masalahku ini."iya,aku memiliki mereka",kataku dalam hati.
"mereka masing-masing memiliki kelebihan satu dari yang lainnya.kenapa aku tidak mengambil pelajaran dari mereka dan meneladani kelebihan mereka itu dengan baik saja?".kata akalku menimpali.

Esok hari itu,kuawalilah langkah baru dalam hidupku.kumulai dengan rajin ke kuliah bersama dengan sahabatku Rizal,mengikuti semua mata kuliah dan dilanjut dengan talaqqi di masjid Al-Azhar bersama rizal pula,,dalam perjalanan pulang pun kumanfaatkan waktuku untuk menghafal Al-Qur'an dan beberapa hadits meski dalam keadaan begitu lelah,
sesampai dirumah,langitpun mulai menggelap,lantunan syahdunya azan magrib seraya memanggil para penyembah Sang Kuasa untuk berkumpul di rumahNya untuk memperoleh RahmatNya,saat itu,badan dan kepalaku pun terasa sangat letih dan lesuh,namun sebelum kulangkahkan kakiku masuk ke dalam rumah,tiba-tiba muncullah ahmad dengan pakaian putih-putihnya,
"Mad,mau kemana?"tanyaku.
"Biasa,mau kemesjid"jawabnya santai.

Melihat semangat ahmad ke mesjid yg menggebuh-gebuh,saya juga nda mau kalah,mulai saat itu juga mulailah kurajin melangkahkan kakiku ke mesjid untuk sholat berjamaah bersama Ahmad.
kuhabiskan waktuku di masjid hingga selepas isya dengan menghafal Al-Qur'an dan mengulang-ulangi pelajaran yg di berikan dosen tadi,tak lupa berdoa dengan sungguh akan segala impianku,
selepas isya,barulah kukembali kerumah untuk makan malam dan baca buku sebelum tidur.begitulah keseharianku berjalan selama dua minggu.

Namun disuatu malam,selepas isya,dengan hati yang riang karena telah ketemu Sang Khaliq kulangkahkan kakiku menuju rumah,Di dalam rumahpun ku ketemu dengan si Faisal jenius itu,,

"whoy,,aduuh,dapat ilham dari mana kawanku yang satu ini.saya liat akhir-akhir ini rajin amat?".tanya faisal dengan nada bercanda.
"hehehe,biasalah,lagi memperbaiki diri".jawabku dengan nada bercanda pula.
Dengan senyuman kecilnya,dia memanggilku duduk disampingnya,
"Han,boleh nggak kamu kesini dulu."
"ada apa sal?".jawabku penuh rasa tanya.
"pokoknya sini aja dulu,ada sesuatu hal yang penting yg ingin kuperlihatkan padamu kawan."jawabnya dengan senyum yang tak pernah kulihat sebelumya.
"ada apa?".tanyaku kembali sambil melangkahkan kakiku mendekatinya.

Dengan komputer yang ada didepannya,dia membukakanku sebuah situs yang didalamnya terdapat seorang motivator yang sedang menjelaskan tentang kunci sukses.Dengan penuh keseriusan kuperhatikan dan kuserap baik-baik apa yang Motivator itu katakan,ternyata salah satu yang bisa kupetik dari penjelasan itu adalah,kesuksesan itu butuh akan Kesabaran dan Keistiqamahan.
Dari kawanku yang satu ini,akhirnya kusadarilah kenapa dalam beberapa tahun ini kutakbisa mencapai apa yang kuimpikan.itu tak lain karena pada diriku ada sifat Panas-panas tahi ayam yang sering menjangkitiku.

Melihatku yang lagi merenung,dengan nada santai Faisal menyadarkanku dari lamunan dalamku,
"Hey kawan,sudah tahu kan?,jangan sampai usahamu untuk mencapai mimpimu hari ini akan hilang satu atau dua bulan ke depan dengan penyakit itu,jadi tetap sabar dan istiqamahlah kawan".kata faisal menasehatiku sambil memegang pundakku.
"makasih kawan,kau benar-benar membuka pikiranku dan memberikanku masukan yang benar-benar kubuhtuhkan"
"sama-sama bos".jawabnya dengan nada santai dan senyumnya yang langkah itu.

Mulai saat itu,ku jalanilah hari-hariku seperti yang biasa kulakukan dan kurencanakan.setiap ada hal yang membuatku dawn,kuteringat lagi akan nasehat sahabatku yang satu itu dan kembalilah lagi semangatku kuat seperti awalnya.semangat 45.

Tak terasa hari berganti hari,ujian termin satu dan duapun sudah kulewati dengan baik tak seperti tahun-tahun kemarin,untuk tahun ini soal ujian terasa amat bersahabat.namun untuk hasilnya,kutak bisa menjamin bagaimana hasilnya nanti.

Hari yang ditunggu-tunggu para mahasiswa itu pun tiba, nilai hasil ujian pun sudah di umumkan,terlihatlah di kampus ada mahasiswa yang raut wajahnya begitu cerah dan senang melihat nilainya yang begitu memuaskan,namun ada pula mahasiswa yang wajahnya mendung dan bahkan ada pula yang kehujanan.hehehe..melihat hal itu hatiku pun degdegan akan bagaimana nasibku di tahun keempat ini.saat yang sama kulihat sahabatku Rizal dan ahmad yang tersenyum senang menujuku dan memelukku.

"Ada apa kawan,kok senang banget sih kelihatannya?".tanyaku sambil membalas senyum mereka.
namun tiba-tiba saat itu teman sejurusan Rizal dan Ahmad pun datang memberikan selamat kepada mereka atas nilai jayyid Jiddan yang mereka peroleh.
"o0o0o0,ternyata karena hal itu kalian senang gini?,selamat yah".kataku sambil menepuk dada mereka.
"bukan itu han,yang membuat kami senang begini adalah kamu sendiri".bantah Rizal.
"iya han,betul bukan itu".kata Rizal menimpali.
"terus kalau bukan itu apan donk?".tanyaku penasaran.

Dengan cepat Rizal dan Ahmad memegang tanganku menuju tempat pengumuman nilai ujian yang ada di gedung fakultasku,mereka pun memberikanku jalan dari keramaian mahasiswa lain agar aku bisa melihat papan nilai itu.Dan ternyata...

Alhamdulillah wallahuakbar...Allaaaaaaaahuakbar....!!!akhirnya kubisa menggapai mimpiku mendapat nilai mumtaz.

Dengan segera kutundukkan wajahku dan tubuhku kehadiratNya tuk mengekspresikan rasa syukurku yang sangat mendalam padaNya.Air mataku tak kuasa terbendung ketika kulihat sahabat-sahabatku yang tersenyum melihat kesuksesanku, dengan cepat kupeluk mereka berdua seraya berkata ;"Terima kasih kawan atas segala doa dan semangat yang telah kau berikan kepadaku,kesuksesanku ini tak keluar dari support dan dukungan kalian".

"Han,semua ini bukan karena kami.ini semua karena jeripayah dan kesungguhanmu sendiri kawan,alangkah baiknya kita balik ke rumah dulu dan memberitahukan hal ini kepada Faisal".kata rizal menjelaskan.

"Betul itu,saya juga sudah lapar nih,hehehe".kata ahmad menimpali.
saat itu juga kami pulang dan bertemu langsung dengan Faisal sang motivatorku.

"selamat yah dengan nilai mumtaznya.mumtaz tertinggi lagi,akhirnya mimpimu terwujudkan boy".kata faisal menyambut kedatanganku.
"haa..!!.kamu udah tahu yah sal,tahu dari mana?".tanyaku kaget dan penasaran.
"saya tahunya melalui temanku yang berasal dari sudan,katanya di marhalahmu nilaimulah yang tertinggi,sekali lagi selamat yah".jelas faisal memecahkan penasaranku.

Tak tahan lagi,dengan segera kupeluk erat dia sambil berterima kasih atas segala motivasi dan nasehat yang telah dia berikan kepadaku.namun dengan nada santai dia cuma berkata ;

"inilah bukti bahwa kesabaran dan keistiqamahanmu telah kamu penuhi dengan baik,dan kecerdasan bukanlah segala2nya,karena kecerdasan bisa dikalahkan dengan kerajianan orang yang bodoh.hal itu telah di buktikan pada diriku sendiri yang hanya mendapat nilai Jayyid.jagalah dirimu agar tetap begini,pertahankan prestasimu kedepan kawan,lempar jauh-jauh sesuatu yang dapat menghalangimu mencapai mimpimu,cuma itu yang bisa kusampaikan padamu kawan".
"terima kasih banyak atas semuanya kawan"kataku penuh haru.
"sama-sama boz".jawabnya seperti biasa.

Hari itu,hatiku sangat senang.apalagi mendengar kalau pihak KBRI akan memberikan hadiah kepada mereka yang mendapat nilai tinggi sekaligus akan mengumumkan mahasiswa terbaik tahun ini.huuuufftt..hatiku terasa penasaran siapa yah yang akan naik sebagai mahasiswa terbaik tahun ini?
Hari itupun tiba,telah nampak banyak mahasiswa Al-Azhar memenuhi Aula tempat di laksanakan takrimunnajihin itu.kami serumah pun tak mau ketinggalan dalam acara ini.kami pun duduk di bangku paling belakang dikarenakan jumlah tamu yang datang begitu ramai.

Acarapun dimulai,pemandu acara telah nampak menyapa para hadirin dengan sapaan ramah dan lembut,setelah itu pak Dubes RI serta pembesar-pembesar Al-Azhar pun telah menyampaikan sepatah kata dan mauidzahnya.Moment yang kami tunggu-tunggupun tiba,pengumuman dan pemberian penghargaan kepada para mahasiswa yang berprestasi telah dimulai. Pemandu acara menyebutkan nama-nama mereka yang berprestasi termasuk aku dan kedua sahabatku ahmad dan rizal,kami pun naik dan menerima penghargaan itu dan turun ke tempat duduk semula dibarengi dengan tatapan-tatapan serta senyum ramah para mahasiswa dan mahasiswi lainnya.

Dan acara yang paling di nanti-nantikan pun tiba,yakni pengumuman Mahasiswa terbaik tahun ini.dalam hal ini,pak Dubes RI sendri yang akan mengumumkannya.
Pak Dubes pun naik ke podium dan menyapa para mahasiswa dengan ramah dan membacakan pegumuman,

"Bismillahi Rahmanirrahim,dengan Rahmat Allah SWT dan sesuai pertimbangan dan hasil kesepakatan para penilai tanpa mengurangi kriteria-kriteria penilaian yang telah disepakati bersama  dalam menentukan siapa mahasiswa terbaik,maka di tetapkanlah bahwa mahasiswa terbaik tahun ini jatuh kepada..... Raihan Bin Ibrahim..!!!,mahasiswa asal Sulawesi Selatan,selamat kepada ananda,harap naik ke atas panggung".

Tiba-tiba ketika itu,keringat dinginku keluar,kakiku kedinginan,badanku kaku sebab sangat kaget mendengar namaku disebut sebagai mahasiswa terbaik,bahkan seakan-akan Raihan bin Ibrahim itu bukan namaku sendiri,saat itu pikiranku pun melayang dan senyum-senyum sendiri,apakah saya ini cuma bermimpi seperti biasanya?.

"Han,ayo keatas panggung sana,selamat yah,tak sangka kau yg akhirnya terpilih menjadi mahasiswa terbaik tahun ini",sapa Rizal menyadarkanku dari lamunanku,

Dengan kaku dan penuh rasa malu campur bangga kulangkahkan kakiku dari kursi paling belakang berjalan naik keatas panggung,sesampai diatas kupandang wajah para penonton yang penuh senyum melihat kearahku,bahkan banyak yang ingin lebih mendekat lagi karena ingin melihat wajahku lebih dekat dan jelas.Sungguh sampai sekarang kumasih tak percaya bahwa sekarang saya berdiri diatas panggung ini sebagai mahasiswa terbaik tahun ini padahal tahun-tahun sebelumnya kuhanya duduk di bagian kursi paling belakang untuk melihat mereka yang di beri penghargaan dan mengaguminya.

Penghargaan dan sertifikatpun di berikan,dan yang membuat diriku lebih shok ialah yang memberikanku penghargaan adalah Grand Syekh Azhar sendiri,orang yang paling ingin kutemui sebelumnya."Syukur Alhamdulillah".begitulah ucapan dalam hatiku berulang-ulang kali disertai rasa senang yang tak terbendung.

Setelah itu,ternyata aku diberikan waktu untuk menjelaskan di depan mahasiswa lainnya,bagaimana kiat dan strategi belajarku selama ini sehingga bisa mencapai derajat MUMTAZ dan apa kunci sehingga bisa naik drastis seperti sekarang ini?

namun,karena pribadiku yang masih kaku dalam berbicara di depan umum,kuhanya terdiam sejenak,kutarik nafasku dalam-dalam dan kuhanya bisa menjawab "SAHABATKU MUMTAZKU".

Sumber: Wawasan
Oleh: Halim El_Makassary